Minggu, 27 Oktober 2013

Kucing, Hewan Kesayangan Rasulullah

Kucing, hewan sejuta umat. Hewan lucu dan pintar ini disukai di berbagai kalangan, Tapi kenapa sih banyak orang yang ngremein kucing kampung? kucing yang selalu setia nungguin rumah kita. Kenapa harus risih dengan kucing? Mereka jorok? Gak! Mereka kalau pup itu nyembunyiin pupnya biar gak bisa dicium oleh yang lain. Mereka bisa jadi sahabat buat kita, karena mereka juga punya sifat kasih sayang yang seharusnya kita balas dengan berbuat baik kepada mereka.



Kalian tau gak kalau Rasul sangat meyayangi kucing? Kali ini, kita akan bahas mengapa Rasulullah begitu sayang kepada Kucing.

Ketika itu, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.

Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali. Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.

Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai,” (HR. Bukhari).

Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.
Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?
 
Keistimewaan Kucing Fakta Ilmiah 1 : Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
 
Fakta Ilmiah 2 : Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapatkan adalah: – Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang. – Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut. – Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman. – Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan. – Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam. – Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
 
Komentar Para Dokter Peneliti

– Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. – Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit. – Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, – Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia. – Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme. – Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll) – Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air. – Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
 
Fakta Ilmiah 3 : Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.
 
Fakta Ilmiah Tambahan : Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.
 
Sisa makanan kucing hukumnya suci. Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur.

Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.
Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).
Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci, Liurnya bersih dan membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia. Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza, Kucing kesayangannya.
Jadi, sungguh istimewa bagi kita bisa meneruskan kebiasaan Rasulullah yang sangat menyayangi hewan, terutama kucing.

Think Smart and Love your Animals :))

Reptil Hewan Peliharaan?

Banyak yang bilang reptil itu bukan untuk dipelihara, mungkin mereka berpikiran bahwa reptil itu hewan yang menakutkan, hewan yang bahaya, hewan yang beracun, hewan yang gak punya rasa sayang, hewan yang gak bisa jinak, dan hewan yang inilah itulah. Tapi kenyataanya, Reptil itu hewan yang eksotis. Gak percaya? Coba liat hewan yang satu ini


Eksotis? :D masih banyak lagi reptil reptil lain yang lebih keren daripada Iguana diatas. Reptil itu gak bahaya lho dan bisa jinak asal kita pelihara dari kecil. Bukan karena kalau udah gede gak bisa jinak, tapi waktunya buat jinakin itu yang gak lama, karena mereka udah biasa hidup di alam bebas.

Buat kalian yang pingin pelihara reptil, ada tingkatannya, ada reptil khusus pemula, yang artinya itu gampang jinak, perawatan mudah, dan gak rewel pola makannya. Oyah, kalo yang bilang reptil itu berbisa terutama ular, itu gak sepenuhnya bener kok. Ada ular jenis Pyhton yang aman buat dipelihara, karena mereka gak punya bisa. Yang punya bisa itu biasa di sebut "venom", contohnya ular kobra.

Jadi jangan ragu dan takut lagi buat pelihara reptil, yakinkan orang disekitar kalian kalau reptil itu gak sebahaya yang mereka pikirkan.

Mulai sekarang, lebih sayangi hewan disekitar kalian, termasuk itu yang golongan reptil :)

Thins Smart and Love Animals :))

 Erlangga 

Sabtu, 26 Oktober 2013

10 Spesies Hewan Terancam Punah, 2 dari Indonesia

Kepunahan menjadi musuh utama spesies di seluruh permukaan bumi. Khusus bagi kesepuluh spesies ini, kepunahan adalah ancaman di depan mata. Berbagai alasan menjadi penyebab terancamnya keberlangsungan mereka. Mulai dari perburuan liar yang tidak ada hentinya, hilangnya habitat karena ulah manusia, sampai rendahnya tingkat reproduksi dari hewan itu sendiri.

Ironis bagi Indonesia, dari daftar sepuluh spesies terancam punah yang dikeluarkan Live Science Agustus 2012, dua di antaranya berasal dari Nusantara.

10. Badak Sumatra

Badak Sumatra
Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan spesies badak terkecil. Biasa ditemukan di hutan hujan atau rawa di India dan Asia Tenggara. Saat ini jumlahnya diperkirakan hanya tinggal 300 individu. Apa penyebab utamanya keterancaman badak sumatra? Perburuan ilegal demi cula yang mencapai harga lebih dari Rp285-jutaan per kilogram di pasar gelap.

Selain itu, habitat mereka makin terpinggirkan karena pembangunan manusia.Masalah bertambah karena kebun binatang pelestari sulit mengembangbiakkan spesies langka ini.

9. Paus Western Gray

Paus Western Gray
Perburuan terhadap hewan rupanya juga tidak hanya terjadi di daratan. Di laut pun, tidak luput dari ulah para pemburu paus.

Meski sudah dilindungi sejak tahun 1947, populasi paus western gray (Esrichtiius robustus) gagal pulih total. Dari 100 individu paus ini, hanya 23 di antaranya betina produktif.

 8. Serigala Merah

Serigala Merah
 Canis lupus rufus) berhasil melewati masa Pleistosen. Namun, gagal bertahan di dunia modern manusia. Dulunya, serigala ini menyebar di tengara Amerika Serikat. Tapi populasi serigala merah akhirnya menurun tajam setelah adanya program kontrol predator dan hilangnya habitat. Diperkirakan hanya tinggal 100 individu tersisa di alam liar Carolina Utara. 150 lainnya menjadi penghuni fasilitas penangkaran di seluruh AS.

Hewan yang tidak ada di negara kita, namun apakah kita masih bisa melihatnya kelak? Tentunya hal ini ada di tangan kita semua.


7. Harimau Siberia

Harimau Siberia
Jumlah harimau siberia (Panthera tigris altaica) yang masih hidup di alam bebas diperkirakan hanya berjumlah 350-450 individu. Ancaman utamanya adalah perburuan untuk bulu dan tulangnya.

Sangat disayangkan apabila hewan secantik ini musnah. Seperti halnya di Indonesia, terdapat Harimau Sumatra, yang juga populasinya terus berkurang akibat perburuan liar dan habitat yang kian lama kian berkurang.





 6. Black-footed ferret

Black-footed ferret (Mustela nigripes) terancam kehidupannya karena pembangunan fasilitas untuk manusia yang hanya menyisakan habitat kurang dari dua persen dari ukuran aslinya.

Black-fotted ferret
Hewan cantik ini memiliki kekerabatan dekat dengan musang. Di Indonesia, musang mulai langka karena perburuan untuk diperjual belikan.

Namun, musang juga mempunyai manfaat bagi kita, yaitu menghasilkan kopi nomer 1 di dunia, yang biasa disebut sebagai Kopi Luwak. Masihkah kalian tega untuk memburu hewan ini? Lebih banyak manfaatnya apabila kita saling menghormati mereka untuk hidup di alam nya.






5. Buaya Filipina

Buaya Filipina
Meski dilindungi, survei di tahun 1995 menyebutkan jumlah buaya filipina (Crocodylus mindorensis) hanya tersisa 100 individu dewasa. Angka yang kecil bagi populasi hewan.

Buaya terbesar di dunia pernah ditemukan mati di Filipina. Buaya yang diberi nama Lolong tersebut memiliki panjang 6 meter dan berbobot lebih dari 1000kg. Ia tewas karena terserang penyakit pada bagian perutnya, yang kemungkinan karena faktor perubahan cuaca yang dingin.

 4. Gorila gunung

Populasi gorila gunung (Gorilla beringeiberingei) berkurang drastis karena penggundulan hutan, perburuan, dan perdagangan menjadi hewan peliharaan. Membuat populasi mereka hanya tersisa 720 individu di alam liar.




3. Hiu Gangga

Sesuai namanya, hiu gangga (Glyphis gangeticus) hidup di Sungai Gangga, India. Penyebab kepunahan spesies ini berasal dari perburuan, hilangnya habitat karena polusi air, dan meningkatnya penggunaan sungai oleh warga.

Sama seperti paus, hiu juga sering diburu. Mulai sekarang, di dunia sudah diadakan program yang diberi nama "Finish with Fin", program kepedulian terhadap populasi ikan seperti paus dan hiu. Bagaimana di Indonesia?






2. Orangutan Sumatra

Orangutan dari Indonesia ini mengalami nasib terancam punah karena hal sama: perburuan dan hilangnya habitat. Selain itu, orangutan sumatra (Pongo abelii) sulit bertambah karena siklus reproduksi yang rendah. Satu orangutan betina hanya mampu memproduksi tiga keturunan sepanjang hidupnya.

Sangat amat disayangkan apabila hal itu terjadi pada fauna kita di Indonesia


 1. Burung condor california


California condor (Gymnogyps californianus) punya masa hidup hingga 50 tahun. Namun, perburuan, racun, dan hilangnya habitat, menjadikannya salah satu burung paling langka di dunia. Bahkan pada era 1980-an, burung ini nyaris tak bersisa. Berkat usaha pelestarian, saat ini masih ada 332 condor yang tersisa, 152 di antaranya di alam bebas.


Masihkah kalian membiarkan hal diatas terjadi pada hewan hewan lainnya?
Thins Smart and Love Animals :))

Erlangga



Ayo Kita Cintai Hewan disekitar Kita

ayo kita cintai hewan yg ada di sekitar kita dan jangan membunuhnya?
Tanamkan pikiran itu ke dalam hati kalian, mulai dari sekarang. Kalau tidak kita yang merawat mereka, mau siapa lagi. Hewan apapun itu, mereka adalah salah satu bagian dari keindahan alam, tanpa keberadaan mereka di alam, mungkin alam tak seindah yang kita harapkan. Tentu saja kalian ingin menikmati alam yang indah di sore hari maupun pagi hari bukan? 
Kalian pasti masih ingat pelajaran SD tentang rantai makanan, ya, hewan menjaga keseimbangan alam kita, mulai dari tumbuhan, konsumen level bawah sampai predator yang menjaga rantai makanan itu agar terus berlangsung. 
Kita ambil contoh apabila predator berupa burung pemangsa itu kita buru habis-habisan, siapa yang akan memakan hewan pengerat? kalau tidak ada maka dapat dipastikan populasi hewan pengerat itu akan bertambah pesat dan tentu saja sangat mengganggu kita. Itulah pentingnya kita untuk menjaga keseimbangan alam ini dengan menyayangi hewan yang ada disektiar kita.
 Think Smart and Loves Animals :))

Erlangga