Sabtu, 26 Oktober 2013

10 Spesies Hewan Terancam Punah, 2 dari Indonesia

Kepunahan menjadi musuh utama spesies di seluruh permukaan bumi. Khusus bagi kesepuluh spesies ini, kepunahan adalah ancaman di depan mata. Berbagai alasan menjadi penyebab terancamnya keberlangsungan mereka. Mulai dari perburuan liar yang tidak ada hentinya, hilangnya habitat karena ulah manusia, sampai rendahnya tingkat reproduksi dari hewan itu sendiri.

Ironis bagi Indonesia, dari daftar sepuluh spesies terancam punah yang dikeluarkan Live Science Agustus 2012, dua di antaranya berasal dari Nusantara.

10. Badak Sumatra

Badak Sumatra
Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan spesies badak terkecil. Biasa ditemukan di hutan hujan atau rawa di India dan Asia Tenggara. Saat ini jumlahnya diperkirakan hanya tinggal 300 individu. Apa penyebab utamanya keterancaman badak sumatra? Perburuan ilegal demi cula yang mencapai harga lebih dari Rp285-jutaan per kilogram di pasar gelap.

Selain itu, habitat mereka makin terpinggirkan karena pembangunan manusia.Masalah bertambah karena kebun binatang pelestari sulit mengembangbiakkan spesies langka ini.

9. Paus Western Gray

Paus Western Gray
Perburuan terhadap hewan rupanya juga tidak hanya terjadi di daratan. Di laut pun, tidak luput dari ulah para pemburu paus.

Meski sudah dilindungi sejak tahun 1947, populasi paus western gray (Esrichtiius robustus) gagal pulih total. Dari 100 individu paus ini, hanya 23 di antaranya betina produktif.

 8. Serigala Merah

Serigala Merah
 Canis lupus rufus) berhasil melewati masa Pleistosen. Namun, gagal bertahan di dunia modern manusia. Dulunya, serigala ini menyebar di tengara Amerika Serikat. Tapi populasi serigala merah akhirnya menurun tajam setelah adanya program kontrol predator dan hilangnya habitat. Diperkirakan hanya tinggal 100 individu tersisa di alam liar Carolina Utara. 150 lainnya menjadi penghuni fasilitas penangkaran di seluruh AS.

Hewan yang tidak ada di negara kita, namun apakah kita masih bisa melihatnya kelak? Tentunya hal ini ada di tangan kita semua.


7. Harimau Siberia

Harimau Siberia
Jumlah harimau siberia (Panthera tigris altaica) yang masih hidup di alam bebas diperkirakan hanya berjumlah 350-450 individu. Ancaman utamanya adalah perburuan untuk bulu dan tulangnya.

Sangat disayangkan apabila hewan secantik ini musnah. Seperti halnya di Indonesia, terdapat Harimau Sumatra, yang juga populasinya terus berkurang akibat perburuan liar dan habitat yang kian lama kian berkurang.





 6. Black-footed ferret

Black-footed ferret (Mustela nigripes) terancam kehidupannya karena pembangunan fasilitas untuk manusia yang hanya menyisakan habitat kurang dari dua persen dari ukuran aslinya.

Black-fotted ferret
Hewan cantik ini memiliki kekerabatan dekat dengan musang. Di Indonesia, musang mulai langka karena perburuan untuk diperjual belikan.

Namun, musang juga mempunyai manfaat bagi kita, yaitu menghasilkan kopi nomer 1 di dunia, yang biasa disebut sebagai Kopi Luwak. Masihkah kalian tega untuk memburu hewan ini? Lebih banyak manfaatnya apabila kita saling menghormati mereka untuk hidup di alam nya.






5. Buaya Filipina

Buaya Filipina
Meski dilindungi, survei di tahun 1995 menyebutkan jumlah buaya filipina (Crocodylus mindorensis) hanya tersisa 100 individu dewasa. Angka yang kecil bagi populasi hewan.

Buaya terbesar di dunia pernah ditemukan mati di Filipina. Buaya yang diberi nama Lolong tersebut memiliki panjang 6 meter dan berbobot lebih dari 1000kg. Ia tewas karena terserang penyakit pada bagian perutnya, yang kemungkinan karena faktor perubahan cuaca yang dingin.

 4. Gorila gunung

Populasi gorila gunung (Gorilla beringeiberingei) berkurang drastis karena penggundulan hutan, perburuan, dan perdagangan menjadi hewan peliharaan. Membuat populasi mereka hanya tersisa 720 individu di alam liar.




3. Hiu Gangga

Sesuai namanya, hiu gangga (Glyphis gangeticus) hidup di Sungai Gangga, India. Penyebab kepunahan spesies ini berasal dari perburuan, hilangnya habitat karena polusi air, dan meningkatnya penggunaan sungai oleh warga.

Sama seperti paus, hiu juga sering diburu. Mulai sekarang, di dunia sudah diadakan program yang diberi nama "Finish with Fin", program kepedulian terhadap populasi ikan seperti paus dan hiu. Bagaimana di Indonesia?






2. Orangutan Sumatra

Orangutan dari Indonesia ini mengalami nasib terancam punah karena hal sama: perburuan dan hilangnya habitat. Selain itu, orangutan sumatra (Pongo abelii) sulit bertambah karena siklus reproduksi yang rendah. Satu orangutan betina hanya mampu memproduksi tiga keturunan sepanjang hidupnya.

Sangat amat disayangkan apabila hal itu terjadi pada fauna kita di Indonesia


 1. Burung condor california


California condor (Gymnogyps californianus) punya masa hidup hingga 50 tahun. Namun, perburuan, racun, dan hilangnya habitat, menjadikannya salah satu burung paling langka di dunia. Bahkan pada era 1980-an, burung ini nyaris tak bersisa. Berkat usaha pelestarian, saat ini masih ada 332 condor yang tersisa, 152 di antaranya di alam bebas.


Masihkah kalian membiarkan hal diatas terjadi pada hewan hewan lainnya?
Thins Smart and Love Animals :))

Erlangga



0 komentar :

Posting Komentar